Bagaimana Cara Mengatasi Turnover Yang Tinggi

Bagaimana Cara Mengatasi Turnover Yang Tinggi

Bangun Budaya Kerja yang Positif

Budaya kerja yang positif adalah salah satu faktor kunci dalam mempertahankan karyawan. Ciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan saling mendukung.

Perhatikan komunikasi yang efektif, apresiasi, dan pengakuan terhadap kontribusi karyawan. Karyawan akan merasa dihargai dan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan tempat kerja mereka.

Ketidakpuasan Pelanggan

Pergantian karyawan dapat memengaruhi keberlanjutan hubungan pelanggan. Pelanggan cenderung membangun hubungan dengan karyawan perusahaan; oleh karena itu, ketika karyawan yang dikenal pergi, itu dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kerugian pelanggan.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Bisnis Restoran

Kurangnya Apresiasi terhadap Anggota Tim

Hal ini mengacu pada sedikit atau bahkan tidak ada perayaan atas pencapaian atau kerja keras anggota tim, yang dapat membuat anggota tim merasa kurang dihargai. Hal ini juga dapat menyulitkan anggota tim untuk menentukan seperti apa kinerja yang baik di tempat kerja mereka, yang mungkin mengakibatkan produktivitas rendah, kualitas kerja yang rendah, atau tingkat pencapaian yang rendah.

Ketika anggota tim diakui oleh pemimpin dan kolega atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik atau mencapai tonggak profesional, mereka cenderung merasa didukung dan dihargai oleh organisasi dan tim. Umpan balik positif secara teratur, baik di depan umum maupun secara pribadi, dapat mengarah pada penguatan positif terhadap perilaku yang diinginkan di tempat kerja seperti menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, curah pendapat tentang ide-ide baru, dan bersikap proaktif untuk memecahkan masalah.

Apa itu Turnover Karyawan?

Turnover karyawan merujuk pada jumlah total karyawan yang meninggalkan tempat kerja dalam periode waktu tertentu, baik karyawan yang keluar secara sukarela maupun karyawan yang dipecat atau diberhentikan.

Perlu dipahami bahwa turnover berbeda dengan attrition. Ketika menghitung attrition, kamu tidak menghitung angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pemecatan.

Tingkat turnover harus dilihat dalam konteks karena setiap industri memiliki kasus yang berbeda. Contohnya, industri perhotelan dan ritel yang biasanya memiliki tingkat perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada industri lainnya.

Setiap tempat kerja harus membandingkan tingkat turnover karyawan dengan bisnis lainnya yang berada dalam industri yang sama untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana tempat kerja tersebut bisa mempertahankan karyawannya.

Contohnya adalah bisnis restoran. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) di restoran menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengelola karyawan yang pertama kali bekerja, karyawan part-time, karyawan musiman (seasoned worker), dan karyawan pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Selain itu, mobilitas karier di restoran sering terjadi dengan pindah ke tempat kerja baru. Tidak heran jika turnover karyawan di restoran dinilai tinggi karena berbagai alasan tersebut.

Namun, restoran tersebut tetap bisa mengembangkan rencana SDM yang solid untuk mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan semangat dan kerja sama tim yang semuanya akan berdampak positif pada pengalaman pelanggan (customer experience).

Umumnya, tingkat turnover yang tinggi menandakan adanya masalah, seperti metode rekrutmen, budaya kerja, struktur kompensasi dan tunjangan, manajer kepemimpinan, pelatihan, jalur karier, serta berbagai faktor lainnya.

Baca juga: Employee Retention: Pengertian & Strategi Meningkatkan

Kirimkan Survei Umpan Balik Anggota Tim

Buat survei singkat untuk meminta anggota tim menilai organisasi dalam berbagai kategori, seperti budaya perusahaan, komunikasi, kerja sama tim, produktivitas, dan tujuan. Pertimbangkan untuk membuat survei anonim untuk mendorong kejujuran, yang dapat membantu organisasi Anda mengidentifikasi dengan lebih baik apa yang benar-benar perlu ditingkatkan agar anggota tim tetap bahagia, sehat, dan produktif.

Turnover karyawan tetap menjadi aspek penting dalam sebuah organisasi yang memiliki implikasi luas bagi bisnis. Sifat pergantian karyawan yang beragam, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepuasan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan, dan kondisi pasar eksternal, menggarisbawahi perlunya pendekatan holistik dalam pengelolaannya.

Tingkat turnover karyawan yang tinggi dapat berdampak buruk pada produktivitas, moral, dan kesehatan organisasi secara keseluruhan. Biaya yang terkait dengan perekrutan, orientasi, dan pelatihan karyawan baru, ditambah dengan potensi hilangnya pengetahuan institusional dan dinamika tim yang terganggu, dapat berdampak pada bidang keuangan dan operasional akibat dari turnover karyawan yang tinggi.

Untuk membaca artikel lain pada Look Media blog, klik pada tautan berikut. Look Media Blog.

Terjadi kesalahan. Tunggu sebentar dan coba lagi.

Tingginya angka turnover atau jumlah karyawan yang keluar-masuk dalam perusahaan seharusnya mampu dijadikan introspeksi bagi perusahaan.

Oleh karenanya, berikut hal-hal sederhana yang dapat Anda lakukan. Simak artikel Mekari Talenta berikut ini.

Apakah mereka merekrut karyawan yang kurang sesuai dengan yang mereka harapkan, atau apakah perusahaan yang memang belum memperlakukan karyawannya secara layak?

Terlebih di zaman sekarang di mana generasi pekerja muda sangat dikenal sering keluar-masuk perusahaan.

Selain menghabiskan budget lebih besar, tingkat turnover yang tinggi mengakibatkan menurunnya semangat kerja karyawan lain.

Untuk itu, berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi jumlah turnover karyawan dalam perusahaan Anda.

Promosikan Pentingnya Work-Life Balance

Work-life balance adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kamu bisa mempromosikan pentingnya work-life balance kepada karyawan dengan menyediakan waktu istirahat yang cukup, fleksibilitas jadwal kerja, dan menghindari memberikan beban kerja yang terlalu berat.

Ingatlah bahwa karyawan yang bahagia dan memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih cenderung bertahan di tempat kerjamu.

Atur Kompensasi dan Tunjangan yang Sesuai untuk Menghindari Turnover Tinggi

Tinjau, gali, dan perbarui data Anda setiap tahun mengenai peraturan dan jumlah gaji yang harus dibayarkan dari masing-masing industri dan jabatan setiap tahunnya.

Jangan sampai kompensasi yang minim menjadikan alasan kenapa perusahaan Anda memiliki turnover yang tinggi.

Berikan tunjangan kepada karyawan jika memang dibutuhkan, jadwal kerja yang fleksibel, dan bonus yang sesuai dengan kontribusi dan prestasi yang telah diberikan masing-masing karyawan oleh perusahaan.

Di sinilah kemampuan Anda sebagai seorang HR diuji untuk mengurangi tingkat turnover.

Menstandarisasi review performa

Review performa yang jarang dan tidak produktif bisa mengarah ke turnover. Review performa tradisional seperti review tahunan atau per semester dengan menggunakan spreadsheet pada Excel dengan tujuan statik tidak benar-benar berfungsi bahkan justru bisa membahayakan. Sebagian besar karyawan yang merasa dikritisi atau tidak dimotivasi setelah review performa akan mulai mencari pekerjaan baru. Lebih baik membuat review performa dengan cara kolaboratif, dinamis, dan punya proses yang berkelanjutan sehingga bisa juga meningkatkan hubungan antara karyawan dengan manajer.

Tawarkan Gaji dan Benefit yang Kompetitif

Menurut Kappel, saat menentukan kompensasi untuk karyawan Anda, ada baiknya melakukan riset pasar tentang gaji dan benefit. Cari tahu apa yang kompetitor Anda berikan kepada karyawan mereka. Teliti juga kisaran gaji yang kompetitif berdasarkan pekerjaan serupa di daerah/regional Anda.

Misalnya, jika Anda mencari seorang project manager di Bandung, Anda harus mempertimbangkan benefit oleh perusahaan lain di Bandung kepada project manager mereka. Selain itu, perusahaan Anda perlu mempelajari fasilitas lain yang ditawarkan kompetitor dan bisnis lain di daerah Anda.

Tinjau Deskripsi Pekerjaan Anggota Tim

Setiap kuartal, dua kali setahun atau setahun sekali, pastikan Anda bertemu dengan anggota tim untuk membahas deskripsi pekerjaan terbaru mereka dan membandingkannya dengan tanggung jawab dan tujuan yang sedang mereka kerjakan. Kemudian, perbarui deskripsi pekerjaan agar lebih akurat mewakili apa yang dilakukan anggota tim, yang juga dapat membantu organisasi menentukan paket gaji dan tunjangan yang lebih baik yang secara akurat mewakili nilai anggota tim.